Orkestra Angklung di Washington DC Pecahkan Guiness Book of Record Angklung Interatif
Washington DC – Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat berhasil mempromosikan angklung, sekaligus membuat Guiness Book of Record permainan angklung dengan peserta terbanyak. 5.102 Orang di Washington DC membawakan repertoire lagu binaan saung angklung Mang Udjo.
Para pemain angklung sudah berkumpul di sejumlah pintu gerbang Monumen Nasional AS, sejak pukul 16.00 waktu AS, Sabtu (10/7/2011). Masing-masing peserta memperoleh sebuah angklung dan ikat kepala bagi peserta pria dan selendang untuk peserta wanita. Di setiap pintu gerbang, ada petugas khusus yang mencatat berapa banyak orang yang telah masuk dan menerima angklung dari petugas.
Sementara di dalam area berbentuk oval tersebut, Daeng Udjo mengajarkan bagaimana memegang dan memainkan angklung secara benar dan memberikan petunjuk bagaimana memainkannya dengan aba-aba khusus darinya. Setiap not angklung ditandai dengan pemberian nama-nama pulau yang ada di Indonesia, sebagai ganti notasi nada. Kepalan jari dan tangannya, menandakan perubahan not untuk membentuk suatu lagu.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh para peserta angklung di Festival Indonesia 2011 diantaranya adalah We Are The World dan Take Me Home Country Road. Cuaca yang terik, tidak mengurangi niat dan minat para peserta untuk memainkan angklung.
Mereka secara serentak dan bersemangat terus memainkan lagu yang dipimpin oleh Mang Udjo dan diiringi oleh para penyanyi dari Elfa’s Singers. Acara yang digagas KBRI Washington dan didukung segenap masyarakat Indonesia di AS itu pun berjalan sukses.
Nampak di panggung yang tidak seberapa besar tersebut, Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal dan Ibu Rossa Djalal, mantan Menkeu yang kini menjadi Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani, aktris senior Christine Hakim dan para tamu undangan VIP lainnya mengenakan kaos putih dengan satu huruf kapital berwarna merah.
Para peserta tidak hanya berasal Washington DC, tetapi juga dari New York dan para turis yang kebetulan singgah di Washington DC tersebut terus mengikuti acara hingga diumumkannya rekor angklung sore itu oleh petugas khusus dari Guiness Book of Record, pukul 17.45 waktu setempat.
Acara Festival Indonesia Pertama yang digelar KBRI Washington DC di kaki Monumen Nasional kebanggaan AS, sudah dimulai sejak pukul 13.00-21.00 waktu AS. Acara dibuka oleh penampilan artis-artis Indonesia lokal Washington DC seperti Singo Lodoyo, Pencak Silat Al Azhar, dilanjutkan dengan pertunjukan multikultural dari Aborigin Musical Performance, Happy Hearts Fund (HHF), Health in Harmony, Refugee International.
Tidak kalah menarik penampilan artis-artis Indonesia dari Jakarta seperti Sherina dan Elfa’s Singers, dan artis-artis mancanegara seperti Brazilian Percussion, Interfaith Concert (Muslim: Native Deen, Kristen: Davids Griffiths and the Praise and Worship Experience, Yahudi: Lox n Vodka), sebelum sambutan dari Dubes Dino Patti Djalal. Menjelang senja, acara diwarnai dengan sajian musik apik dari Air Supply, Balawan dan Denada sebagai penutup acara.
detik.com
Pengakuan Unesco Angklung Indonesia Mendunia
JAKARTA, KOMPAS.com — Angklung Indonesia telah mendapat pengakuan resmi dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB
(UNESCO) sebagai bagian dari warisan budaya tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi sertifikat dilaksanakan di Jakarta, Rabu (19/1/2011), dalam pertemuan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dengan mitra kerjanya.
Sertifikat diserahkan mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Turut hadir menyaksikan, antara lain, CEO Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo.
Tresna mengatakan, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus melestarikan angklung. "Yang utamanya, angklung itu sarat nilai untuk membangun karakter. Harus ada kerja sama memainkan angklung untuk menghasilkan harmoni yang indah," ujar Tresna.
Taufik mengatakan, angklung digemari di luar negeri. Negara-negara seperti Korea, Jepang, dan Malaysia telah mengenalkan angklung kepada anak-anak usia sekolah.
http://oase.kompas.com/read/2011/01/19/14085343/Angklung.Indonesia.Mendunia